Apakah tanah yang ada di halaman rumah anda termasuk tanah liat ? Cobalah anda perhatikan. Kalau tanah itu selagi basah lengket dan mudah menjadi lumpur, sebaliknya kalau kering, keras retak dan berbongkah. Tak salah lagi, itu adalah tanah liat.
Warna tanah liat bervariasi. Dari merah kecokelatan sampai abu-abu gelap. Karena letak dan liat sekali memegang air maka tak mengherankan kalau pertukaran udara dan air dalam tanah jenis ini tidak lancar. Kalau tanah dalam keadan basah, pori tanah liat cepat jenuh dengan air sehingga ruang untuk udara tidak memadai lagi. Padahal adanya udara yang cukup dalam tanah sangat penting untuk akar tanaman. Beberapa sifat tanah liat membuat repot. Inilah beberapa saran para ahli untuk mengatasinya.
Bisa Diperbaiki Dengan Bahan Organik
Tanah seperti itu jelas tidak menguntungkan kalau kita pakai untuk menanam tanaman. Akan tetapi tidak perlu khawatir, tanah ini masih bisa diperbaiki dengan penambahan bahan organik. Bahan organik adalah bahan berasal dari organ tumbuh-tumbuhan atau sisanya serta binatang-binatang kecil penghuni tanah. Itu bisa berupa pupuk kandang dan kompos.
Mengenai bahan organik yang sebaiknya ditambahkan pada tanah liat, Kepala Sub Kelompok Peneliti Pencegahan Erosi di Bogor, menyarankan jumlah 20 ton / ha. Pemberiannya dalam setahun bergantung pada jenis tanaman yang akan ditanam. Tiap kali akan menanam, bahan organik dibenamkan sambil dicampur dalam tanah supaya tidak terbakar habis oleh sengatan sinar matahari.
Adanya bahan organik yang cukup dalam tanah liat menyebabkan kegiatan mikroorganisme tanah dapat berlangsung dengan baik. Bahan organik itu menjadi energi bagi kegiatannya. Ia akan bergerak “mengaduk-aduk” tanah dan membentuk partikel-partikel tanah yang lebih besar. Hal itu membantu terciptanya kondisi tanah yang lebih gembur.
Begitu pentingnya peranan bahan organik dalam membangun kerangka tanah yang lebih baik sampai seorang ahli tanah dari IPB mengatakan bahwa bahan organik merupakan “jiwa” bagi tanah. Oleh karena itu, ia menyarankan agar selalu mengendalikan bahan organik ke dalam tanah.
Lebih Baik Bila Dikombinasikan
Menurut Kepala Sub Pengolahan Air Puslittan, Bogor, pemberian pupuk kandang atau kompos yang dikombinasikan dengan pasir juga menghasilkan struktur tanah yang lebih baik. Mula-mula tanah liat dicangkul sehingga bongkahan tanah yang besar menjadi gumpalan tanah yang lebih kecil. Keadalam cangkulan bergantung pada tanaman yang akan ditanam.
Pengolahan pertama sebaiknya dilakukan waktu tanah sedang lembap. Setelah itu ditambahkan pasir kurang lebih 15 % dari total berat tanah pada lapisan olah (top soil). Perhitungan : berat tanah = volume tanah x berat jenis tanah (berat jenis tanah liat = 0,95). Tanah kemudian dicangkul lagi dan diratakan kembali sampai gumpalannya menjadi butiran yang lebih lumat. Terakhir, tanah diberi pupuk kandang atau kompos 4 – 5 ton/ha secara merata sambil dicangkul, sehingga butiran tanah lumat lebih halus lagi.
Penambahan pasir cukup sekali saja. Tidak perlu pengulangan lagi karena tanah yang kebanyakan pasir akan lambat melapuk. “Penambahan pasir pada tanah liat memang sangat baik untuk memperbaiki struktur tanah, itu idealnya”. Lebih lanjut disarankan cara lain yang lebih sederhana untuk mengatasinya. Tanah diolah lebih sering dan lahan dibuatkan saluran drainase. Saluran itu diperlukan untuk mengurangi pasokan air yang berlebihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar