scan me

scan me
for the other information

Banten Bangun Desa

Perjalanan Singkat ke Masa Depan Pertanian Banten

Tim Media Center BBD mendapat sebuah kiriman tulisan yang menarik dari salah satu kawan BBD, ini kiranya bisa menjadi sebuah "perjalanan" ke masa depan pertanian Banten. Sebab dari sebuah tulisan, pintu imajinasi kita terbuka lalu berkembang bahkan menjadi lebih dari tafsir yang mungkin dari tulisan tersebut. Saya sendiri melihat masa depan di tulisan kawan kita ini, masa depan seperti apakah? Anda bisa melihatnya sendiri, tentu saja dengan mengaktifkan kata kunci "imajinasi"(daya pikir).

_DS_
***

Bappeda Provinsi Banten, 02 Desember 2014

Catatan NY bersama Banten Bangun Desa



Pagi itu dengan berbekal rasa keingintahuan yang tinggi, sampailah aku pada acara Seminar Lokarya (Semiloka) Pembangunan Hortikultura di komplek pemerintahan Provinsi Banten. Rasa ingin tahuku itu terus memaksa diri untuk menyelidiki potensi yang ada di provinsi ini. Akhirnya sedikit demi sedikit, rasa ingin tahuku terbayar, meski aku tahu itu barulah bagian kecil dan sebuah perjalanan panjang. Hebatnya, bukan hanya itu yang aku dapatkan melainkan aku juga merasa seperti ada gertakan baru dalam diriku.

Berikut ini adalah apa yang aku dapat dari Semiloka beberapa hari lalu. Semoga Bermanfaat ^-^
***

“Wow! Kaya dan potensial.” Ungkapku ketika mendengarkan para narasumber berbicara.
“Tapi..., kenapa dan mengapa bisa begitu?”

Hortikultura, ya produk hortikultura. Membangun, mengembangkan, membudidayakan produk hortikultura bisa memberikan dampak positif di beberapa aspek. Menekan inflasi pada cabai dan bawang merah, misalnya. Selain itu dengan membiasakan masyarakat menanam dan memiliki produk hortikultura bisa memperkuat ketahanan pangan, meningkatkan pendapatan petani, bahkan menekan kesenjangan pendapatan yang selama ini dialami masyarakat kebanyakan. Lahan yang luas, bisa dimanfaatkan sehingga pengangguran akan semakin berkurang bahkan tidak ada lagi pengangguran. 

Lalu bagaimana mewujudkan itu semua?

Seberapa banyak pun kesempatan yang ada, jika SDM-nya tidak memadai maka semua itu tidak bisa terwujud hanya dengan kata, simsalabim, abrakadabra! SDM yang dimiliki harus educated dan skillful, memiliki kemauan keras dan berdedikasi, serta harus banyak dari generasi muda dan terorganisasi rapi.” Ungkap Anton Apriyantono, mantan Menteri Pertanian kabinet SBY dulu.

Sayangnya, mereka yang telah memiliki pengetahuan dan keahlian di bidang ini banyak yang enggan terjun langsung di bidangnya. Entah karena salah asuh atau kurangnya motivasi yang menyebabkan mereka demikian. Padahal tahukah kalian, Rasulullah SAW pernah mengatakan bahwa makanan terbaik yang kita makan adalah makanan yang dihasilkan oleh tangan kita sendiri.

Malu menjadi petani, mindset seperti inilah yang seharusnya dihilangkan. Untuk apa malu, untuk apa gengsi, petani itu hebat. Bisa menghasilkan sesuatu untuk dikonsumsi bukan hanya mengulurkan tangan menunggu panganan itu datang. Menanamkan rasa cinta terhadap produk kita sendiri sudah harus ditanamkan sejak dini. Maka dari itu peranan sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sangat penting untuk membangun mindset para pemuda.

Jika sudah cinta, semua akan terasa indah. Memang benar, mereka yang cinta akan selalu mencari jalan terbaik untuk tetap mempertahankan apa yang dicintainya. Sebagai contoh ketika musim hujan yang menerpa membuat hasil panen menurun, itulah saatnya mereka yang mencintainya kegiatan bertani mencari cara agar hal itu tidak terjadi lagi. Pengembangan teknologi pun terus terjadi dan semakin berkembang. Hujan bukan lagi masalah, karena saat ini sudah ada rain shelter (pelindung hujan) atau rumah kaca. Hujan teratasi kemarau pun tiba, pengaturan penggunaan air pun harus dikontrol dengan baik. Green house dengan sistem irigasi tetesnya bisa menjadi andalan untuk mengatasi hal tersebut. Untuk menggunakan sistem tersebut memang memerlukan biaya yang tinggi, namun hal itu sebanding dengan hasil yang maksimal dan margin yang bisa diperoleh jika hasil panen dapat dipertahankan.

Salah satu bukti dari teknologi lain adalah penggunaan mulsa plastik perak. Seperti yang dikatakan Hasanudin Ibrahim selaku Dirjen Hortikultura Kementrian Pertanian, bahwa penggunaan mulsa plastik perak ini bisa menghemat air, menjaga kelembapan tanah, dan bisa menghemat biaya untuk tenaga kerja. Itulah bukti kecintaan mereka untuk menjaga apa yang mereka cintai, lalu bagaimana dengan kamu? Buktikanlah cintamu itu dengan cara terbaikmu untuk cintamu.

Pengolahan dan penanganan hasil panen agar dapat didistribusikan dengan baik, diperlukan pusat distribusi dengan sarana penyimpanan yang cukup dan aman. Hal ini guna memungkinkan hasil panen bisa didistribusikan ke seluruh daerah di manapun dan dapat dijangkau dengan mudah dan harga pasar bisa tetap stabil. Di sinilah, peranan pasar induk untuk mengontrol setiap pasokan yang datang dan mengontrol harga pasar agar semua lapisan masyarakat bisa memenuhi kebutuhannya tanpa merugikan petani. Kerja sama seperti ini bukan tidak mungkin dapat meningkatkan pendapatan petani kita. Peningkatan pendapatan petani untuk kesejahteraan, itulah pembahasan yang disampaikan oleh Soekam Parwadi selaku Direktur Pengembangan Agribisnis Paskomnas Indonesia.

Selanjutnya aku dibawa untuk melihat ke jendela yang mengarahkan pandanganku langsung di tanah yang telah membesarkanku ini, Banten. Dulu mereka masih sering kujumpai, tapi sekarang kemanakah mereka itu? Tahukah kamu, dari mana Rambutan Parakan itu? Jawabannya adalah Kabupaten Tangerang. Lalu dari manakah Jambu Air Citra itu? Kabupaten Serang. Sawo Manila? Kabupaten Serang. Alpukat YM? Kabupaten Lebak. Asam Kranji? Kota Cilegon. Durian IM? Kabupaten Pandeglang. Apakah dunia pertanian sudah tidak menarik lagi bagimu? Lalu kamu akan memiliki apa? Apa yang dapat kamu banggakan dengan kekosongan, kehilangan dan selalu membuka tangan untuk dengan bangga menerima semua itu? Aku rasa kita bisa melakukannya, kita bisa mengembalikan identitas kita dan membangun sendiri apa yang kita butuhkan, dan bangga menjadi mandiri. Latih kemampuan dan manfaatkanlah lahan yang ada, buat sesuatu yang indah dengan tangan kita sendiri.

Cintailah maka kita tak akan pernah kehilangan apapun.

_NY_


Tidak ada komentar:

Posting Komentar