scan me

scan me
for the other information

Banten Bangun Desa

Potensi Pertanian Banten Mengkhawatirkan


Banten terkenal dengan potensi pertaniannya, namun beberapa waktu ini potensi ini kurang mendapat tanggapan yang memadai atau belum digarap maksimal. Oleh karena itulah, hal ini sangatlah mengkhawatirkan, sebab bisa jadi bila tidak ditanggapi secara serius bukan tidak mungkin potensi-potensi yang ada hanya akan "dilahap" oleh orang luar Banten dan orang pribumi hanya menjadi pesuruh atau pekerjanya.

Sebuah babak baru dalam pertanian Banten sejatinya harus segera dimulai. Mulai dari kembali menyiapkan SDM dan mengejar perkembangan tekhnologi pertanian. Pemerintah yang melihat kebangkitan ini pun mesti segera meresponnya dengan berbagai acara seminar, pelatihan dan acara sejenis lainnya. Salah satunya seperti acara Semiloka Pertanian Hortikultura yang diadakan Dinas Pertanian Peternakan Provinsi Banten, Selasa 2 Desember, 2014. Acara semacam ini patutlah kiranya kita apresiasi sebagai bentuk positif dukungan Pemerintah.

Berikut ini adalah intisari dari acara tersebut.

Acara dimulai dengan sambutan dari Kepala Dinas Pertanian Peternakan. Beliau menyatakan beberapa poin penting  terkait pengembangan pertanian di Banten, yaitu:

1. Desain Besar tentang pengembangan pertanian Banten sudah ada
2. Peta Kewilayahan Pembangunan sudah ada
3. Ada sekitar 220.000 keluarga pelaku pertanian
4. Ada banyak komunitas unggulan di Banten yang belum digarap secara maksimal, salah satu contohnya adalah Bunga Sedap Malam.

Setelah itu Ketua BKP (Badan Ketahan Pangan) memberikan keynote speech, poin yang disampaikan olehnya antara lain:

1. Akan dibangun Pelabuhan Ternak di derah Bojonegara
2. Fakta bahwa terjadi penurunan dalam jumlah rumahtangga petani Hortikultura
3. Sudah adanya perlindungan lahan pertanian dalam kebijakan
4. Banten dinilai sangat strategis dalam pengembangan pertanian

Sedangkan Dirjen Hortikultura Kementan, menyampaikan tentang potensi cabai. Menurutnya, dari tahun ke tahun trend cabai mirip dan berulang. Yakni, pada musim kering sekitar bulan Mei-Oktober harga Cabai cenderung turun, sedangkan pada musim hujan sekitar bulan November-April harga cabai meningkat tajam. Karena itulah kiranya potensi tanaman cabai bisa dioptimalkan kita sudah mengetahui trend tersebut. Cara tentu saja dengan menerapkan berbagai tips dan ilmu pengetahuan dalam menanam cabai yang efektif dan efisien.

Selain Dirjen Hortikultura Kementan, hadir juga Anton Apriyantono, mantan menteri pertanian kabinet SBY. Beliau menjelaskan tentang peranan SDM atau Sumber Daya Manusia dalam pengembangan hortikultura. Menurutnya, setidaknya ada 3 hal yang harus menjadi perhatian dalam pengembangan pertanian, yaitu:

1. Produksi
2. Pasca Panen dan Konsumsi
3. Distribusi

Ketiga hal di atas harus ditopang oleh SDM yang handal, memiliki skill, kompetensi yang cukup, punya komitmen dan dedikasi yang tinggi, serta yang paling penting adalah SDM yang taat menjalankan perintah agama.

Melihat pemaparan itu, jelas sekali bahwa SDM merupakan kata kunci dalam kemajuan pertanian hortikultura di Banten khususnya. Sebab Banten yang memiliki banyak potensi potensial jika tidak ditopang dengan SDM yang handal dan skill full, hanya akan membuat potensi itu sia-sia, atau lebih parah justru dimanfaatkan pihak-pihak asing.

Selain SDM, pasar juga perlu mendapat perhatian khusus dalam upaya pengembangan hortikulutra. Yakni menjadi penting sekali untuk mengetahui dan memahami tentang pasar tujuan dari hasil produksi, sebab jika produksi tinggi dan tidak tahu harus dijual kemana, ini berpotensi dimanfaatkan oleh makelar-makelar dan tentu akan merugikan petani. Kabar baiknya, beliau menyampaikan bahwa pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang siap menampung hasil produksi siapapun yang ingin menjual.

Sesi terakhir diisi dengan pemaparan masalah-masalah pertanian di Banten serta solusinya. Pemaparan ini dijelaskan oleh Yanuar sebagai ketua Bappeda. Menurutnya, dalam menyelesaikan masalah pertanian, ada yang bisa diselesaikan dengan kebijakkan dan ada yang  dengan modal atau investasi. 
"Persoalan jalan rusak mesti diselesaikan dengan investasi, kalau dengan kebijakan tidak akan selesai. Begitu juga dengan kurangnya pasokan bibit unggul, pemerintah harus berani berinvestasi dalam hal ini," tuturnya.
Beliau menutup sesi terakhir dengan menjelaskan komoditas unggulan hortikulutra khas Banten, di antaranya:
1. Rambutan Parakan
2. Jambu Air Citra
3. Sawo Manila
4. Alpukat YM
5. Asam Kranji
6. Durian IM


Hmm..., jadi sudah siapkah kita mengembakan potensi Banten yang ada ini? Ayo Bergerak! 

#Salam Banten Bangun Desa


_DS_

1 komentar: